Kisah Kim Kardashian Dapat Rp 3,8 M Usai Party Bareng Buronan Korupsi
Nama Kim Kardashian ikut muncul dalam penyelidikan FBI terkait buronan kasus korupsi terbesar di Malaysia yakni Jho Low.
Jika sebelumnya ia disebut mendapatkan mobil Ferarri senilai Rp 4,8 miliar, kini dalam dokumen terbaru disebutkan bahwa Kim Kardashian juga menerima uang cash sebesar 250 ribu USD atau Rp 3,8 miliar di dalam kantung kresek di sebuah kasino di Las Vegas pada 2009.
Kala itu Kim disebut hadir dalam pesta ulang tahun bersama dengan Khloe Kardashian dan beberapa selebritas lainnya. Mereka berpesta di ruang private di dalam kasino tersebut bersama Jho Low.
Dilansir dari Bloomberg disebutkan Kim awalnya hendak pamit pulang, tapi temannya menahannya dan mengatakan Low kerap membagi-bagikan uang. Ia pun akhirnya bertahan di sana dan berhasil memenangkan sebuah permainan hingga mendapatkan banyak chips.
Tak hanya itu saja, Low pun sudah memberikan 'hadiah' mewah lainnya untuk Kim yakni uang tunai sebesar 250 ribu USD dalam kantong kresek. Uang-uang itu pun dibawanya pulang ke Los Angeles tak lama setelahnya.
Selain itu Kim juga sempat ikut berpesta dengan Low di Los Angeles dan kali ini mendapatkan uang tunai sebesar 100 ribu USD.
Kim memilih untuk mengembalikan chips itu untuk Low, namun sang miliarder mengatakan agar Kim menyimpannya. Ia pun menukarkan chips itu dan ternyata senilai dengan 350 ribu USD.
Sebelumnya disebutkan Kim Kardashian mendapatkan mobil Ferrari dari Jho Low sebagai hadiah pernikahannya dengan sang mantan suami, Kris Humphries pada 2011. Mobil tersebut diperkirakan senilai US$ 325 ribu, atau sekitar Rp 4,8 miliar.
Seperti dilansir media Malaysia, The Star dan Malay Mail, MACC mengumumkan Jho Low (42) tengah dicari untuk membantu penyelidikan terhadap SRC International.
Selain memburu Jho Low, MACC juga mencari seseorang bernama Nik Faisal Ariff Kamil Nik Othmand Arif Kamil (52) yang merupakan Direktur SRC Internasional.
Low Taek Jho alias Jho Low, tengah diburu oleh Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC). Jho Low diburu terkait penyelidikan SRC International yang merupakan unit perusahaan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang diselimuti korupsi.
