Macron Reformasi Pensiun, Demonstran Marah Blokir Jalan!
Para demonstran memblokir ruas jalanan penting di sekitar ibu kota Paris, Prancis, sementara aksi mogok kerja, terutama di kilang minyak, semakin meluas setelah Presiden Emmanuel Macron memberlakukan reformasi pensiun tanpa voting parlemen. Ratusan orang ditangkap dalam unjuk rasa di berbagai wilayah Prancis.
Seperti dilansir AFP, Jumat (17/3/2023), langkah Macron untuk memberlakukan undang-undang (UU) yang mengatur reformasi pensiun yang kontroversial itu memancing kemarahan publik dan semakin memperluas unjuk rasa di berbagai wilayah Prancis pada Kamis (16/3) malam waktu setempat.
Menteri Dalam Negeri Prancis melaporkan lebih dari 300 orang sejauh ini ditangkap di berbagai wilayah terkait unjuk rasa itu.
Pada Jumat (17/3) pagi waktu setempat, sekitar 200 demonstran sempat memblokir lalu lintas di ruas jalan lingkar luar ibu kota Paris.
Soumaya Gentet (51), yang merupakan anggota serikat pekerja CGT dari jaringan supermarket Monoprix, menuturkan dirinya marah dan akan terus berunjuk rasa hingga UU itu dicabut.
Kolega Gentet, Lamia Kerrouzi, setuju dengan argumen rekannya itu. "Macron tidak mempedulikan rakyat," tudingnya.
"Dia tidak memahami bahasa rakyat. Itu perlu dicabut," ujar Kerrouzi merujuk pada UU yang mengatur reformasi pensiun.
Sellini menambahkan bahwa para pekerja terus mengirimkan lebih sedikit bahan bakar dibandingkan biasanya dari sejumlah lokasi.
Meluasnya kemarahan publik terjadi saat pemerintahan Macron, pada Kamis (16/3) sore, mengaktifkan wewenang konstitusional kontroversial untuk memberlakukan UU yang mengatur reformasi pensiun melalui dekrit, tanpa melalui voting di parlemen seperti seharusnya.
Pada sektor energi, perwakilan serikat pekerja CGT, Eric Sellini, menyatakan para pekerja melakukan aksi mogok kerja yang akan menghentikan produksi di kilang minyak besar di Prancis pada akhir pekan ini atau paling lambat pada Senin (20/3) mendatang
Para pekerja telah melakukan mogok kerja secara bergiliran di TotalEnergies de Normandiae, yang ada di Prancis bagian utara, namun menghentikan produksi akan semakin meningkatkan aksi protes di sektor industri.
Salah satu yang diatur dalam UU itu adalah dinaikkannya batas usia pensiun menjadi 64 tahun, atau dua tahun lebih tinggi dari batasan sebelumnya.
Langkah pemerintahan Macron itu langsung memicu unjuk rasa luas di Paris dan kota-kota lainnya di Prancis. Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menuturkan kepada radio RTL bahwa sedikitnya 310 orang telah ditangkap terkait unjuk rasa di berbagai wilayah, termasuk 258 orang di Paris.
"Menentang itu sah, aksi protes itu sah, tapi memicu kekacauan tidak," tegas Darmanin dalam pernyataannya.
Unjuk rasa itu diwarnai bentrokan antara demonstran dan personel kepolisian setempat. Personel kepolisian lantas menangkap orang-orang yang diduga sengaja memicu kerusakan dalam unjuk rasa itu.
Aksi penjarahan terhadap beberapa toko dilaporkan terjadi dalam unjuk rasa di Marseille, sementara bentrokan lainnya dilaporkan terjadi di Nantes, Rennes, dan Lyon. Laporan fotografer AFP pada Jumat (17/3) pagi waktu setempat menyebutkan ada mobil yang hangus, sepeda yang dibakar, dan kaca-kaca jendela pertokoan yang pecah di Paris.