Proyek khusus

Kesaksian Dokter di Gaza saat RS Al-Ahli Kena Rudal Israel: Bak Pembantaian!

27 Desember
117
585ribu

Sebuah ledakan di Rumah Sakit al-Ahli, kompleks medis yang dikelola umat Kristen di pusat Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 500 orang. Para pejabat di Gaza dan Israel saling menyalahkan atas kejadian tersebut.

Foto-foto rumah sakit menunjukkan api melalap aula, pecahan kaca dan bagian tubuh berserakan di reruntuhan. Video yang diposting ke Instagram Stories memperlihatkan seorang paramedis Palestina menunjukkan petugas pertolongan pertama tiba di rumah sakit dan mengeluarkan jenazah yang berlumuran darah.

"Terdengar jeritan rudal yang dahsyat dan kemudian terdengar bunyi gedebuk yang keras," kata Dr Ghassan Abu-Sittah kepada NBC News.

Seorang pria yang menjadi lebih kurus 32 kg membuat kagum seluruh negara dengan resepnya: Tanpa diet, saat perut kosong dia hanya minum yang hangat...
21 Agt
881
4juta

Dia mengatakan langit-langit ruang operasi runtuh dan dia tersandung ke pintu samping, dia melihat 'orang-orang membawa orang lain yang terluka dan berjalan dengan darah mengalir berlumuran debu.' Kemudian dia pergi ke halaman rumah sakit, yang menurutnya terbakar dan penuh dengan mayat.

Setelah itu, kata Abu-Sittah, dia pergi untuk membantu di ruang gawat darurat, saat dia memasang tourniquet dan menyadarkan seorang pria yang kakinya patah dan seorang lagi yang terkena pecahan peluru di lehernya.

"Ini benar-benar pembantaian besar-besaran," katanya, seraya menambahkan bahwa para dokter tidak dapat berhenti bekerja karena situasi yang mendesak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka mengutuk keras serangan itu. Rumah sakit seharusnya dilindungi dan tidak menjadi sasaran.

"Rumah sakit itu beroperasi, dengan pasien, penyedia layanan kesehatan dan perawatan, serta pengungsi internal berlindung di sana. Laporan awal menunjukkan ratusan korban jiwa dan cedera," ujar dalam sebuah pernyataan.

Tidak punya gigi - pakai veneer yang nyaman!
19 Agt
125
625ribu

Sebelum ledakan rumah sakit, perkiraan korban tewas di Gaza lebih dari 3.000 orang, dan diperkirakan lebih dari 12.500 orang terluka.

Pemboman ini merupakan pukulan terbaru terhadap komunitas medis di Gaza, yang sudah berada di ambang kehancuran. Rumah sakit telah menyediakan perlindungan bagi orang-orang yang mencoba melarikan diri dari pemboman di daerah kantong yang terkepung tersebut sejak pekan lalu.

Abu-Sittah, yang menyaksikan serangan itu, mengatakan tekanan terhadap komunitas medis dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia mengatakan jumlah korban luka di Gaza jauh melebihi 2.500 tempat tidur yang dimiliki rumah sakit sebelum perang.

"Saat ini bukan hanya jumlah orang yang tersedia tidak mencukupi, tempat tidur di rumah sakit tidak mencukupi, ventilator tidak mencukupi, kapasitas ruang operasi juga tidak mencukupi," tandasnya.

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini
19 Agt
787
3juta



Proyek khusus

Kesaksian Dokter di Gaza saat RS Al-Ahli Kena Rudal Israel: Bak Pembantaian!

27 Desember
117
585ribu

Sebuah ledakan di Rumah Sakit al-Ahli, kompleks medis yang dikelola umat Kristen di pusat Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 500 orang. Para pejabat di Gaza dan Israel saling menyalahkan atas kejadian tersebut.

Foto-foto rumah sakit menunjukkan api melalap aula, pecahan kaca dan bagian tubuh berserakan di reruntuhan. Video yang diposting ke Instagram Stories memperlihatkan seorang paramedis Palestina menunjukkan petugas pertolongan pertama tiba di rumah sakit dan mengeluarkan jenazah yang berlumuran darah.

"Terdengar jeritan rudal yang dahsyat dan kemudian terdengar bunyi gedebuk yang keras," kata Dr Ghassan Abu-Sittah kepada NBC News.

Seorang pria yang menjadi lebih kurus 32 kg membuat kagum seluruh negara dengan resepnya: Tanpa diet, saat perut kosong dia hanya minum yang hangat...
21 Agt
881
4juta

Dia mengatakan langit-langit ruang operasi runtuh dan dia tersandung ke pintu samping, dia melihat 'orang-orang membawa orang lain yang terluka dan berjalan dengan darah mengalir berlumuran debu.' Kemudian dia pergi ke halaman rumah sakit, yang menurutnya terbakar dan penuh dengan mayat.

Setelah itu, kata Abu-Sittah, dia pergi untuk membantu di ruang gawat darurat, saat dia memasang tourniquet dan menyadarkan seorang pria yang kakinya patah dan seorang lagi yang terkena pecahan peluru di lehernya.

"Ini benar-benar pembantaian besar-besaran," katanya, seraya menambahkan bahwa para dokter tidak dapat berhenti bekerja karena situasi yang mendesak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka mengutuk keras serangan itu. Rumah sakit seharusnya dilindungi dan tidak menjadi sasaran.

"Rumah sakit itu beroperasi, dengan pasien, penyedia layanan kesehatan dan perawatan, serta pengungsi internal berlindung di sana. Laporan awal menunjukkan ratusan korban jiwa dan cedera," ujar dalam sebuah pernyataan.

Tidak punya gigi - pakai veneer yang nyaman!
19 Agt
125
625ribu

Sebelum ledakan rumah sakit, perkiraan korban tewas di Gaza lebih dari 3.000 orang, dan diperkirakan lebih dari 12.500 orang terluka.

Pemboman ini merupakan pukulan terbaru terhadap komunitas medis di Gaza, yang sudah berada di ambang kehancuran. Rumah sakit telah menyediakan perlindungan bagi orang-orang yang mencoba melarikan diri dari pemboman di daerah kantong yang terkepung tersebut sejak pekan lalu.

Abu-Sittah, yang menyaksikan serangan itu, mengatakan tekanan terhadap komunitas medis dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia mengatakan jumlah korban luka di Gaza jauh melebihi 2.500 tempat tidur yang dimiliki rumah sakit sebelum perang.

"Saat ini bukan hanya jumlah orang yang tersedia tidak mencukupi, tempat tidur di rumah sakit tidak mencukupi, ventilator tidak mencukupi, kapasitas ruang operasi juga tidak mencukupi," tandasnya.

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini
19 Agt
787
3juta
👉 Rekomendasi
Semua berita