7 Komplikasi Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Penyakit Mata hingga Stroke
Dikutip dari Cleveland Clinic, diabetes melitus terbagi menjadi dua jenis, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2. Dari kedua jenis tersebut, diabetes tipe 2 adalah jenis paling umum.
Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh kadar gula darah (glukosa) yang terlalu tinggi.
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.
Apabila diabetes tidak ditangani dengan segera, kondisi ini dapat memicu komplikasi di kemudian hari. Pada tingkat yang lebih parah, komplikasi diabetes dapat menyebabkan penyakit jantung hingga stroke.
Komplikasi Diabetes
1. Retinopati
Komplikasi diabetes dapat menyerang organ mata. Kondisi ini biasa disebut dengan retinopati diabetik, dan dapat menyebabkan kebutaan.
Retinopati terjadi ketika retina mata kurang mendapat pasokan darah dan oksigen. Pada pengidap diabetes, hal ini biasanya dipicu oleh penyumbatan pembuluh darah akibat kadar gula yang berlebih.
Retinopati diabetik dapat memunculkan gejala berupa bercak hitam pada penglihatan, nyeri pada mata, dan noda yang melayang pada penglihatan.
2. Bengkak di Kaki
Kaki bengkak merupakan salah satu komplikasi diabetes yang cukup sering terjadi. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah edema.
Dikutip dari Very Well Health, edema adalah kondisi ketika cairan menumpuk di kaki sehingga menimbulkan pembengkakan. Saat terkena diabetes, sirkulasi darah di tubuh akan mengalami gangguan, dan membuat luka sulit untuk sembuh. Kondisi ini membuat cairan mudah terperangkap di salah satu bagian tubuh, seperti kaki, dan memicu edema.
Edema di kaki dapat menimbulkan efek nyeri, kesulitan berdiri atau berjalan, hingga depresi akibat tidak bisa banyak bergerak atau keluar rumah.
3. Nefropati
Salah satu komplikasi diabetes yang dapat menyerang ginjal adalah nefropati diabetik. Nefropati diabetik dapat dialami pengiap diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
Nefropati diabetik sendiri terjadi ketika nefron, bagian pada ginjal yang berfungsi menyaring racun, mengalami kerusakan akibat diabetes. Akibatnya, protein menjadi tidak tersaring dan dapat terbuang bersama dengan urine.
Selain itu, kerusakan pada nefron juga dapat memicu hipertensi atau peningkatan tekanan darah pada pengidap diabetes.
5. Penyakit Jantung
Diabetes merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung. Kenapa?
Dikutip dari laman Heart Foundation, glukosa berlebih yang mengalir dalam darah dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Hal ini membuat pengidap diabetes memiliki risiko tinggi terkena serangan jantung.
4. Kerusakan Saraf
Kerusakan saraf akibat komplikasi diabetes dikenal juga dengan istilah neuropati diabetik. Kondisi ini terjadi akibat melemahnya dinding pembuluh darah yang mengalirkan suplai darah dan oksigen ke sel saraf, sehingga menyebabkan kerusakan. Melemahnya dinding pembuluh darah tersebut disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi.
Jika neuropati diabetik dan kondisi diabetes tidak segera ditangani, maka dapat menyebabkan infeksi yang berujung amputasi, kerusakan pada sendi, serta gangguan pada saluran kemih.
Selain itu, kerusakan pembuluh darah tadi juga bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu aterosklerosis. Aterosklerosis adalah kondisi yang terjadi akibat lemak yang menumpuk pada dinding pembuluh darah koroner, sehingga membentuk plak yang mengakibatkan penyumbatan.
6. Stroke
Selain penyakit jantung, gangguan kardiovaskular lain yang bisa terjadi akibat diabetes adalah stroke. Stroke merupakan salah satu penyumbang kematian tertinggi, baik di dunia maupun di Indonesia.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kadar gula darah yang tinggi dapat memicu aterosklerosis atau penumpukan lemak pada pembuluh darah. Jika aterosklerosis terjadi di pembuluh darah yang mengalirkan darah dan oksigen ke otak, maka pengidap diabetes memiliki risiko tinggi mengalami stroke.
7. Disfungsi Seksual pada Pria
Komplikasi diabetes terakhir adalah bisa menyebabkan disfungsi seksual pada pria. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pengidap diabetes rentan mengalami penyumbatan pembuluh darah akibat kadar gula darah yang terlalu tinggi.
Ketika penis terangsang, maka pembuluh darah akan melebar agar bisa mengalirkan lebih banyak darah dan membuat organ tersebut mengeras. Tapi jika pembuluh darah tersebut mengalami penyumbatan, penis tidak akan mendapatkan suplai darah yang cukup sehingga tidak bisa ereksi. Hal inilah yang memicu disfungsi seksual pada pria yang mengidap diabetes.