Jangan Panik! Begini Pertolongan Pertama Anak Demam-Tangan Bengkak usai Imunisasi
Munculnya efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan hal yang wajar dialami anak setelah mendapat imunisasi. KIPI yang muncul umumnya dapat berupa demam hingga munculnya bengkak di area penyuntikan dan dapat mereda dalam beberapa hari.
Hal ini tak jarang membuat orang tua merasa panik karena takut kondisi KIPI yang dialami anak akan semakin parah. Padahal hal tersebut merupakan respons wajar yang muncul setelah anak melakukan imunisasi. Bagaimana pertolongan pertama yang bisa dilakukan orang tua ketika anak mengalami demam dan tangan bengkak usai imunisasi?
Ketua Komnas KIPI Prof Dr dr Hindra Irawan Satari, SpA, M Trop Paed menuturkan umumnya KIPI hanya muncul selama satu hari. Pada saat imunisasi, tenaga kesehatan pasti akan memberikan informasi terkait beberapa gejala yang akan muncul setelah imunisasi.
Apabila ditemukan gejala pada anak yang tidak disebutkan oleh tenaga kesehatan, maka anak boleh dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Petugas kesehatan sudah terlatih dalam bidang perawatan komunikasi. Sebelum imunisasi ada informasi KIPI dan itu wajib. Akan disebutkan KIPI yang akan muncul, misalnya demam, rewel, ada bengkak," ucap Prof Hindra ketika ditemui detikcom, Senin (19/3/2024).
"Kita sampaikan KIPI itu berlangsung singkat dan dekat dengan imunisasi. Satu hari atau mungkin sampai empat hari tapi itu jarang. Kalau ada gejala di luar dari yang disebutkan harus segera dibawa ke dokter," sambungnya.
Prof Hindra menuturkan bahwa KIPI yang muncul dapat berbeda-beda jenisnya. Hal ini menurutnya juga dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan anak sebelumnya. Selain itu, ia juga mengingatkan sering juga ditemukan bahwa KIPI yang muncul tidak berkaitan dengan imunisasi secara langsung.
Ia berkata informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan ketika harus mencakup semua apa yang harus diperhatikan orang tua.
"Pertolongan pertama misalnya demam ya paling dikasih paracetamol, kalau misalnya bengkak dikasih kompres hangat, kemudian tidur yang cukup. Kalau misalnya terjadi kejang di bawa langsung ke fasilitas kesehatan terdekat, tapi biasanya ini karena demamnya bukan karena vaksinnya. Biasanya itu juga kalau ada riwayat kejang di keluarga," pungkasnya.
