Lika-liku Perjalanan Politik Ridwan Kamil Sebelum Masuk Golkar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau RK telah mengambil keputusan soal kelanjutan karir politiknya. RK rencananya akan diumumkan masuk Partai Golkar sore nanti.
Rencana RK masuk Golkar dikonfirmasi langsung oleh dirinya pada Selasa (17/1) kemarin. Ridwan Kamil menyebut akan bergabung dengan Partai Golkar hari ini.
"Besok (Rabu 18 Januari)," singkat RK kepada detikcom usai peresmian Underpass Dewi Sartika Depok, Selasa (17/1).
Ridwan Kamil tak menjelaskan lebih jauh. Dia menegaskan kemungkinan masuk Partai Golkar besok sore.
"Kemungkinan besok sore masuk Golkar," lanjut RK.
Ternyata sebelum resmi menjadi kader Golkar, perjalanan politik Ridwan Kamil sempat penuh lika-liku. Dia mengawali karir politiknya sebagai Wali Kota Bandung periode 2013-2018, lalu terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat, sempat menolak masuk partai politik, hingga akhirnya berubah pikiran dan akan bergabung dengan Golkar.
Simak lika-liku perjalanan politik Ridwan Kamil berikut ini:
Wali Kota Bandung
Ridwan Kamil mengawali karir politiknya pada 2013. Saat itu, Ridwan Kamil maju bersama Oded M Danial dengan diusung oleh Gerindra dan PKS.
Setelah proses Pilwalkot 2013, Ridwan Kamil dan Oded terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung periode 2013-2018. Pasangan 'Bandung Juara' ini menang telak Pilwalkot 2013 dengan perolehan suara 43,25 persen.
"Mulai hari ini Bandung bukan lagi milik kelompok tapi mulai hari ini harus jadi negarawan tingkat kota dan milik semua warga kota," ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, di sela-sela sambutannya usai resmi melantik RK-Oded, di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Aceh, Senin (16/9/2013) yang lalu.
Simak selengkapnya perjalanan karir politik Ridwan Kamil di halaman berikutnya.
Kemudian, pada 16 September 2013, Ridwan Kamil dan Oded pun resmi dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung. Gubernur Jawa Barat saat itu, Ahmad Heryawan pun melantik keduanya.
Pasangan yang dikenal dengan nama RINDU pun resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dengan perolehan 7.226.254 suara. Ridwan Kamil mengungguli pasangan lainnya yakni TB Hasanuddin-Anton Charliyan dengan 2.773.078 suara, Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan 6.317.465 suara dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan 5.663.198 suara.
Kemudian, pada 5 September 2018, Ridwan Kamil pun mundur dari jabatan Wali Kota Bandung. Dia pun dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara menjadi Gubernur Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat
Hampir 5 tahun memimpin Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil pun memutuskan untuk maju Pilgub Jawa Barat 2018. Ridwan Kamil pun maju didampingi oleh Uu Ruzhanul Ulum dengan didukung oleh 4 partai politik yakni PPP, PKB, NasDem, dan Hanura.
Ridwan Kamil sempat buka suara soal dirinya yang saat itu resmi menjadi Gubernur Jawa Barat. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini berjanji tetap merangkul pasangan calon yang kalah di Pilgub lalu.
"Doakan lancar kita juga akan merangkul mereka-mereka yang dulu berkompetisi. Kita ada namanya Dewan Pertimbangan Gubernur, isinya para gubernur Jabar terdahulu, mereka yang berkompetisi di 2018 kemarin. Inilah filsafah Sunda 'silih asah asih asuh', kita merangkul demi masa depan, karena pilkada adalah masa lalu, Jabar juara adalah masa depan," ujar Kang Emil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018).
Saat itu, Ridwan Kamil memang santer diisukan telah menjadi kader Partai Gerindra. Isu tersebut merebak saat ia menang di Pilwalkot Bandung 2013 dengan diusung Gerindra dan PKS. Namun isu itu ditepis.
Kabar juga kembali berhembus saat itu bahwa Emil akan menjadi bagian dari NasDem. Bahkan ia menjadi salah satu undangan sekaligus pembicara acara pembekalan caleg.
Tidak hanya itu, NasDem adalah partai pertama yang memberikan tiket pada Emil untuk maju sebagai Cagub Jabar 2018, kemudian disusul PKB, PPP dan Hanura. Lagi-lagi isu itu ditepisnya.
"Hari ini saya diundang sebagai tuan rumah dari pembekalan Partai NasDem. Sebagai partai yang mengusung saya di Pilkada kemarin, tentulah saya sangat senang diundang di sini," ucapnya.
Ridwan Kamil ternyata hendak gabung Golkar, simak di halaman berikutnya.
Sekadar diketahui, saat itu Kang Emil memang sempat masuk ke bursa Pilwalkot Bandung dan Pilgub Jabar melalui jalur non-partai. Kendati begitu, ia mendapatkan sokongan dari sejumlah partai pengusung dan pendukung di dua pesta demokrasi tersebut.
Jelang Pilpres 2024, muncul berbagai survei yang memunculkan nama Kang Emil sebagai salah satu kandidat calon presiden. Meski begitu, sejumlah pengamat politik beropini jika langkah Kang Emil bakal berat bila melaju ke 2024 tanpa mengendarai mesin partai.
Rencana Gabung Partai 2022
Namun demikian, penegasan Ridwan Kamil tak akan gabung partai itu tak berlangsung lama. Pada 2020, pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengumumkan keputusannya untuk siap bergabung dengan partai politik pada pertengahan 2022.
"Saya masih istikharah, terus terang kalau lanjut gubernur juga periode kedua, mungkin posisinya sudah berpartai juga. Partai mana? Mungkin di 2022 akan saya sampaikan. Istikharah mana yang pas dulu," ucap Emil saat berbincang dengan detikcom di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/10/2021).
Ia pun dalam berbagai kesempatan menemui sejumlah ketua umum partai politik, pertemuan mereka menimbulkan beragam opini publik. Teranyar adalah pertemuan Emil dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di Nusa Dua, Bali.
"Saya kan prinsipnya dalam politik prinsipnya harus menjaga hubungan baik ke semua pihak. Saya bertemu dengan pak AHY, pak Airlangga hampir semua ketua partai juga pernah silaturahmi. Kemarin PAN mengundang di Bali, minggu depan diundang PPP di Semarang, intinya saya menghormati undangan. Memang tak bisa dihindari ya kalau acara politik, partai politik, selalu ada pertanyaan yang mengarah ke 2024 (Pilpres)," tutur Emil.
RK Tak Mau Gabung Partai Politik
Di tengah jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sempat menjelaskan nasib dirinya yang tak kunjung menjadi kader partai politik. Dia pun sempat menegaskan dirinya tidak akan bergabung dengan partai politik manapun.
"Ridwan Kamil tidak akan masuk partai," tandas Emil kepada wartawan usai menghadiri acara pembekalan Caleg NasDem se-Jabar di Kota Bandung, Sabtu (8/9/2018).
Gabung Partai Golkar
Namun ternyata, kabar terbaru justru berbeda dengan yang beredar selama ini. Ridwan Kamil justru akan bergabung dengan Partai Golkar.
Partai Golkar akan mengumumkan Ridwan Kamil gabung ke partai pada Rabu (18/1/2023), sore nanti. Kabar tersebut dibenarkan oleh Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily. Dia mengatakan Ketua Umum (Ketum) Airlangga Hartarto dan RK sudah berbicara secara khusus terkait rencana tersebut.
"Insyaallah. Sudah ada pembicaraan khusus antara Ketua Umum, Pak Airlangga Hartarto, dengan Pak Ridwan Kamil," kata Ace saat dihubungi, Rabu (18/1/2023).
Ace mengatakan Airlangga bakal menggelar pertemuan dengan RK sore ini. Menurutnya, Airlangga akan sekaligus mengumumkan RK menjadi kader barunya.
"Jika tidak ada aral melintang, Insyaallah di kantor DPP Partai Golkar sore ini pukul 17.00 WIB," ujarnya.
Senada dengan Ace, Ketua DPP Golkar Dave Laksono juga membenarkan kabar Ridwan Kamil bergabung dengan Golkar. Dia menyebut Ridwan Kamil akan diumumkan secara resmi pada sore ini.
"Benar, nanti jam 17.00 WIB," kata Dave.
