Kesehatan

Terkuak, Dokter di China Diminta Tak Tulis COVID Penyebab Kematian Pasien

27 Maret
380
1juta

Sebuah fakta soal kondisi pandemi COVID-19 di China kembali terkuak. Sejumlah dokter di China mengaku diminta tidak menuliskan COVID-19 sebagai penyebab kematian pasien selama bertugas di saat lonjakan kasus terjadi.

Seorang dokter di sebuah rumah sakit swasta mengungkapkan adanya pemberitahuan yang terpasang di unit gawat darurat yang berbunyi. Dalam pemberitahuan itu, dokter diminta tidak menulis kegagalan pernapasan sebagai COVID pada sertifikat kematian.

Menurut aturan itu, dokter harus menuliskan bahwa penyakit bawaan yang menjadi penyebab utama kematian pasien.

Jika dokter yakin kematian pasien semata-mata disebabkan pneumonia COVID-19, mereka harus melapor kepada atasannya. Selanjutnya, membuat dua tingkat konsultasi ahli sebelum mengkonfirmasi kematian akibat COVID-19.

Seorang pria yang menjadi lebih kurus 32 kg membuat kagum seluruh negara dengan resepnya: Tanpa diet, saat perut kosong dia hanya minum yang hangat...
21 Agt
711
3juta

Dikutip dari Reuters, sebanyak enam dokter di berbagai rumah sakit umum di China mengatakan mereka mendapat instruksi lisan serupa yang melarang mengaitkan kematian dengan COVID-19.

Hal ini juga diungkapkan oleh beberapa kerabat orang yang meninggal karena COVID-19. Mereka mengungkapkan penyakit itu, COVID-19, tidak tertulis di sertifikat kematian.

Bahkan, beberapa pasien melapor tidak dites virus Corona meskipun datang ke rumah sakit dengan gejala pernapasan.

Tidak punya gigi - pakai veneer yang nyaman!
19 Agt
615
3juta

"Kami sudah tidak mengklasifikasikan kematian akibat COVID sejak pembukaan kembali pada Desember," jelas seorang dokter di rumah sakit umum besar di Shanghai yang dikutip dari Reuters, Rabu (18/1/2023).

"Tidak ada gunanya melakukan itu karena hampir semua orang positif (COVID)," sambungnya.

Terkait aturan tersebut tentunya memicu kritik dari para pakar kesehatan global dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, dari Pusat Pengendalian Penyakit China (CDC) dan Komisi Kesehatan Nasional (NHC) masih belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Para dokter yang ada di dalam artikel ini menolak disebutkan namanya karena tidak diperbolehkan berbicara pada media. Beberapa dokter mengaku diberitahu panduan semacam itu berasal dari pemerintah, tetapi tidak ada yang tahu dari departemen apa.

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini
19 Agt
744
3juta

Situasi seperti ini biasa terjadi di China, saat instruksi sensitif disebarluaskan secara politis. Namun, sebanyak tiga dokter lain di rumah sakit umum di berbagai kota tidak mengetahui adanya aturan semacam itu.




Kesehatan

Terkuak, Dokter di China Diminta Tak Tulis COVID Penyebab Kematian Pasien

27 Maret
380
1juta

Sebuah fakta soal kondisi pandemi COVID-19 di China kembali terkuak. Sejumlah dokter di China mengaku diminta tidak menuliskan COVID-19 sebagai penyebab kematian pasien selama bertugas di saat lonjakan kasus terjadi.

Seorang dokter di sebuah rumah sakit swasta mengungkapkan adanya pemberitahuan yang terpasang di unit gawat darurat yang berbunyi. Dalam pemberitahuan itu, dokter diminta tidak menulis kegagalan pernapasan sebagai COVID pada sertifikat kematian.

Menurut aturan itu, dokter harus menuliskan bahwa penyakit bawaan yang menjadi penyebab utama kematian pasien.

Jika dokter yakin kematian pasien semata-mata disebabkan pneumonia COVID-19, mereka harus melapor kepada atasannya. Selanjutnya, membuat dua tingkat konsultasi ahli sebelum mengkonfirmasi kematian akibat COVID-19.

Seorang pria yang menjadi lebih kurus 32 kg membuat kagum seluruh negara dengan resepnya: Tanpa diet, saat perut kosong dia hanya minum yang hangat...
21 Agt
711
3juta

Dikutip dari Reuters, sebanyak enam dokter di berbagai rumah sakit umum di China mengatakan mereka mendapat instruksi lisan serupa yang melarang mengaitkan kematian dengan COVID-19.

Hal ini juga diungkapkan oleh beberapa kerabat orang yang meninggal karena COVID-19. Mereka mengungkapkan penyakit itu, COVID-19, tidak tertulis di sertifikat kematian.

Bahkan, beberapa pasien melapor tidak dites virus Corona meskipun datang ke rumah sakit dengan gejala pernapasan.

Tidak punya gigi - pakai veneer yang nyaman!
19 Agt
615
3juta

"Kami sudah tidak mengklasifikasikan kematian akibat COVID sejak pembukaan kembali pada Desember," jelas seorang dokter di rumah sakit umum besar di Shanghai yang dikutip dari Reuters, Rabu (18/1/2023).

"Tidak ada gunanya melakukan itu karena hampir semua orang positif (COVID)," sambungnya.

Terkait aturan tersebut tentunya memicu kritik dari para pakar kesehatan global dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, dari Pusat Pengendalian Penyakit China (CDC) dan Komisi Kesehatan Nasional (NHC) masih belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Para dokter yang ada di dalam artikel ini menolak disebutkan namanya karena tidak diperbolehkan berbicara pada media. Beberapa dokter mengaku diberitahu panduan semacam itu berasal dari pemerintah, tetapi tidak ada yang tahu dari departemen apa.

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini
19 Agt
744
3juta

Situasi seperti ini biasa terjadi di China, saat instruksi sensitif disebarluaskan secara politis. Namun, sebanyak tiga dokter lain di rumah sakit umum di berbagai kota tidak mengetahui adanya aturan semacam itu.

👉 Rekomendasi
Semua berita